Senin, 16 Maret 2015

Tugas Ujian Praktik TIK 2015 tentang Pencemaran Lingkungan dan Pelestarian Lingkungan

Download

Suara Pesepeda Yogyakarta

Saat ini, rasa-rasanya jalanan di Jogja semakin padat. asap motor, Mobil, bis, menjadi teman sehari-hari Jalanan Jogja. Hanya segelintir orang yang memilih bersepeda untuk menuju sekolah atau tempat kerja. Untuk mengurangi kepadatan Kendaraan bermotor di Jogjakarta, Pemerintah kota membentuk gerakan Segosegawe ( Sepedha kanggo sekolah lan Nyambur gawe ), cara ini lumayan ampuh untuk menarik minat masyarakat untuk mulai bersepeda untuk aktifitas, bahkan sudah banyak organisasi atau kelompok-kelompok gowes di Yogyakarta. 













Selain itu, anak muda di Jogja juga mempunyai event sepeda yang rutin setiap bulannya yaitu JOGJA LAST FRIDAY RIDE atau disingkat JLFR. event ini diadakan setiap Jumat Malam di akhir bulan. Selalu Start di Stadion Kridosono dan finish di Jalan Mangkubumi. Tanpa pandang apa jenis sepedanya maupun apa komunitasnya, semua bersepeda mengitari kota Yogyakarta. event ini sangat terkenal sehingga ribuan pesepeda tumpah ruah di Jalan Mangkubumi setiap Jumat Akhir Bulan. 


Ayo pakai sepeda, sehat, murah, aman, dan tentunya jadilah Pesepeda yang Cerdas !








 

Street Art di Yogyakarta

Hampir di setiap sudut kota Jogja, mural mural tergambar dengan indah dan menghiasi kota Yogyakarta, sehingga tak salah jika Jogja dikatakan sebagai barometer Street Art di Indonesia. Para pegiat street art menyampaikan pesan-pesannya melalui cat maupun cat semprot. walaupun Street Art dianggap identik dengan vandalisme namun para street artis tetap aktif menyampaikan gagasannya, seperti beberapa waktu lalu, para Street Artis mengkritik penggunaan jembatan Kewek Kleringan yang dipakai untuk iklan salah satu profider seluler , seperti ini :










Selain itu, para Street artis juga mengkritisi pemerintah melalui poster maupun stensilnya. Seperti kasus Wartawan Udin, dan Kasus Munir yang tidak tuntas meski sudah bertahun-tahun, berikut karya karyanya :









Maka, sebenarnya Street art bukan berarti identik dengan vandalisme. banyak pesan yang ingin disampaikan melalui media jalanan atau ruang publik. Terus berkarya para seniman jalanan Yogyakarta ! Long Life Yogyakarta Street Art

Senin, 09 Maret 2015

Eksotisnya Pesisir Jogja

Tidak salah rasanya jika Jogja dikatakan sebagai kota kota Pariwisata, ratusan obyek wisata dengan ciri khas masing masing tersedia di Jogja, dari mulai wisata sejarah sampai wisata alam, kali ini, saya akan mengupas eksotisnya pesisir jogja, Pantai mana saja sih ?

1. Pantai Glagah - Kulonprogo
    Kabupaten Kulonprogo menyimpan sejuta daya tarik wisata, salah satunya obyek wisata pantai Glagah. Pantai ini terletak kira-kira 30-40km sebelah barat daya kota Yogyakarta. aksesnya pun cukup mudah dijangkau, jalan raya beraspal yang datar dan mulus lus lus ... Ciri khas pantai glagah adalah adanya ratusan beton pemecah ombak yang menambah keunikan pantai ini, selain itu, Pantai Glagah juga mempunyai laguna di pinggirnya yang dimanfaatkan untuk berkeliling menggunakan perahu.








     
2. Pantai Parangtritis - Bantul
    Siapa yang tidak kenal Pantai Parangtritis, Pantai yang paling terkenal di Kabupaten Bantul ini menyimpan keindahan yang eksotis. Di sebelah selatan, terdapat tebing tebing yang bisa diakses dan wisatawan dapat melihat Pantai dari atas, Di Sore hari, sunset di Parangtritis juga sangat menawan. Di sini, wisatawan dapat menikmati hidangan laut dengan mampir di warung warung seafood pinggir parangtritis, harganya pun juga terjangkau









3. Pantai Kesirat
    Tak bisa dipungkiri, Kabupaten Gunungkidul memang surganya Pantai-pantai eksotis, contohnya Pantai Baron, Krakal, Kukup, Sundak, Indrayanti, Wediombo, dan belasan pantai lainnya. kali ini saya akan membahas pantai yang belum banyak diketahui wisatawan, yaitu Pantai Kesirat. Pantai ini terletak di Kecamatan Panggang, Gunungkidul. sekitar 45km selatan Kota Yogyakarta. Pantai ini berbeda dengan pantai lain karena struktur pinggirnya bukan Pasir tetapi tebing yang favorit digunakan para pemancing, dan ditumbuhi tumbuhan yang sering disebut tumbuhan gebangkoro oleh masyarakat sekitar.